Labels

Buku (1) cerita (11) muhasabah (4) puisi (4) sahabat (2) Semangat (4) Silat (1)

Jumat, 02 Juli 2010

Sahabat Terbaikku

Suatu kali ada seseorang yang menceritakan tentang sahabatnya. Ia bercerita dengan penuh rasa cinta dan sayang. Ia sangat mengenal sahabatnya begitu pula sebaliknya. Chae mendengarkan dengan penuh seksama, ketika ia bercerita tentang hal yang membahagiakan chae ikut tertawa atau tersenyum bahagia, ketika ia bercerita hal-hal yang sedih tentang sahabatnya chae ikut menangis dan menaruh simpati. Sampai suatu sesi pembicaraan dia bertanya pada chae, “trus kalau chae gmn? Siapa sahabat chae yang paling terbaik dan terdekat?”. Saat itu, chae sedikit tertegun, chae sendiri bertanya-tanya, siapa sahabatku? Chae menjawabnya dengan kata-kata “gak tau,, chae bingung,, chae gak tau siapa, rasanya semua sahabat chae istimewa dan baik..”. sepertinya dia cukup puas dengan jawabanku, atau mungkin tak perduli. Pembicaraan tentang sahabat selesai dan berlanjutlah ke sesi lainnya..

Pertanyaan itu sedikit menusuk perasaanku. chae jadi sadar bahwa chae tidak punya sahabat terbaik saat itu. Chae malu sendiri, chae jadi berfikir mungkin chae memang tidak pantas jadi sahabat, sehingga tak ada yang menganggap chae sahabat terbaiknya. Chae juga berfikir, selama ini orang-orang yang chae anggap sahabat semuanya biasa saja, mereka memang punya tempat sendiri-sendiri di hati chae, semua istimewa dan berbeda, tetapi diantaranya tak ada yang bisa dibilang PALING. Siapa?? Chae jadi frustasi sendiri. Setiap ngobrol dengan teman-teman chae jadi kepikiran terus,, yang mana sahabat chae?? Si ini atau si itu atau si anu atau siapa???

Chae mengingat-ingat, siapa yang ketika chae sedih, menderita, dan dalam keadaan terpuruk ada disebelah chae. Siapa yang ketika tak ada orang yang mau dekat dengan chae atau ketika chae melakukan kesalahan yang terbesar atau ketika chae berbuat sesuatu yang paling nista tetap berpihak pada chae tanpa keraguan. Apakah si Anu?? Bukan dia tidak begitu. ataukan si ini?? bukan, dia kadang-kadang egois dan mementingkan dirinya sendiri, sering meninggalkanku sendirian, ataukah si itu?? Bukan, dia sering membiarkan chae menangis sendirian dan kadang justru menyalahkan chae. Chae merasa mereka semua mempunyai kekurangan dan tak sepenuhnya sayang pada chae, bahkan mama sendiri bukan jawaban yang paling tepat, meskipun sudah termasuk hampir tepat.

Chae sendirpun begitu, kadang chae juga sangat egois pada teman-teman, tak peduli mereka mau apa yang penting chae duluan, dan selalu ada banyak hal yang pastinya membuat mereka tidak senang pada chae. Jadi pantaslah jika mereka tak menganggap chae sahabat terbaik mereka, karena memang masih selalu ada kekurangan yang tak bisa mereka terima, begitu pula sebaliknya.

Semua ini membuat chae pusing, siapa chae, apa chae ga berarti?? Dan ketika pertanyaan pertanyaan itu muncul, tiba-tiba dari mulutku keluar perkataan “Ya Allah.. Chae ini siapa??”.. dan setalah kata-kata itu meluncur, semua teringat, seperti gambaran-gambaran yang flashback di otak chae, gambaran-gambaran itu terbang memenuhi kepala chae dan mengingatkan chae kepada semua hal. Kepada siapa selalu mengadu dan siapa yang selalu menolong chae. Ya, jawabannya adalah Allah. Allah sahabat terbaik chae. Seketika itu semua terbayarkan, rasa kesedihan karena merasa tak punya sahabat terbaik hilang. Chae punya.. punya.. punya.. Allah lah sahabat terbaik chae.

19 tahun chae mengenal Allah, Allah yang selalu ada disebelah chae. Tak pernah mengecewakan chae. Meskipun kadang chae bandel dan melawan perintahnya, Ia selalu sayang pada chae. Menegur chae ketika chae salah, memberikan solusi terbaik sepanjang hidup chae. Siapa lagi yang bisa menandingi kesetiaanNya. Tak ada.. Ia selalu setia pada umat-Nya, selalu menyayangi kita semua. Mungkin yang hampir bisa menyamainya hanya mama, tetapi itupun masih sangat jauh perbandingannya. Tak ada.. jawabannya tak ada yang LEBIH BAIK lagi.. ^^

Ketika kita memberikan gelar sahabat terbaik kita kepada manusia, pasti akan selalu ada rasa kecewa. Rasa kecewa dan sedih tak kan ada jika itu pada Allah. Manusia tempat lupa dan salah, egois dan penuh nafsu. Sahabat terbaik dalam wujud manusia pasti masih sering berbuat salah, tetapi tidak jika itu adalah Allah.. ^^

Chae punya banyak sahabat, mereka semua baik-baik dan ada ketika senang, dan bersedia meminjamkan pundak mereka ketika chae sedih. Namun mereka tidak selalu ada setiap waktu, mereka semua memiliki kehidupan sendiri dan pasti akan tetap mementingkan egonya, begitu pula diri kita sendiri.

Sahabat Terbaikku Adalah Allah, masih ragukah??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger